Kamis, 18 Oktober 2012

Kisruh PSSI Tak Surutkan Impian Talenta Belia

Kisruh yang terjadi dalam organisasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tak menyurutkan impian dan semangat talenta belia untuk menjadi pemain nasional. Perjuangan keras sudah mereka lakukan dengan mengasah kemampuan dari sekolah sepak bola sampai mengikuti berbagai kompetisi dengan sedikit mengorbankan waktu sekolah mereka.
Antusiasme yang sangat besar inilah setidaknya yang terlihat dari pertandingan Liga Pendidikan Indonesia 2012 yang digelar di Stadion Citarum, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (18/10/2012). Para siswa sekolah menengah tingkat pertama berjuang menunjukkan permainan terbaik, bekerja sama secara tim dan berjibaku mencari kemenangan untuk sebuah kebanggaan. Tidak hanya nama sekolah yang dipertaruhkan, tetapi juga nama daerah provinsi yang diwakilinya.
Mereka pun menikmati kegembiraan dalam permainan yang seolah mengalir apa adanya. Seperti yang dilakukan Heka Pradana saat berhasil menjebol gawang SMPN 2 Sampit Kalimantan Tengah, dengan spontan dia berlari mengekspresikan kemenangan dengan gaya pemain-pemain dunia yang biasa beraksi dalam tontonan televisi. Striker SMPN 4 Semarang, Jawa Tengah ini mencium kostumnya dan memberi penghormatan kepada penonton.
"Saya senang bisa mencetak gol lagi. Saya harap ini bukan yang terakhir karena kami masih berjuang untuk lolos ke delapan besar," kata Heka yang melengkapi kemenangan timnya dengan skor akhir 6-0.
Bagi Heka, turnamen level nasional ini merupakan yang pertama. Itu sebabnya, dia merasa sangat senang dan bertekad memanfaatkan kesempatan ini menjadi batu loncatan. "Cita-cita saya ingin jadi pemain nasional," ujar Heka dengan optimistis.
Impian yang sama juga diungkapkan Wildan. Kapten tim SMPN 48 Bandung Jawa Barat ini berharap suatu saat bisa memakai kaos tim kebanggan Merah Putih. Seperti Heka, Wildan juga menunjukkan permainan yang gemilang. Dia mencetak sebuah gol untuk melengkapi kemenangan timnya menjadi 2-0 atas SMPN 7 SMPN 7 Putussibau yang membawa bendera Provinsi Kalimantan Barat.
Sekretaris Liga Pendidikan Indonesia Edhy Prasetyo mengatakan, Liga pendidikan sebagai salah satu upaya untuk menyiapkan bibit-bibit pemain berbakat untuk keperluan tim nasional. "Indonesia punya potensi yang sangat besar. Lewat kompetisi ini, potensi itu berusaha kami gali. Namun, itu juga tergantung dari bagaimana PSSI bisa memanfaatkan potensi yang ada nantinya," kata Edhy.
Sejauh ini, peran sekolah juga sangat membantu. Mereka sudah harus mengeluarkan anggaran sendiri untuk keperluan kompetisi mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi dan tingkat nasional. "Buat kami ini kesempatan baik untuk membantu pengembangan bakat dan minat siswa. Harapan kita, tentu kelak mereka bisa mencapai cita-citanya, seperti menjadi pemain nasional," kata Syahrani, Kepala SMPN 2 Sampit, Kalimantan Tengah.
Sementara itu, Jawa Tengah dan Jawa Barat sama-sama menjaga peluang untuk lolos ke delapan besar. Jumat (19/10/2012) petang kedua tim harus bertarung untuk menentukan satu wakil yang lolos dari grup D. Semarang hanya salah satu dari delapan kota yang ditunjuk sebagai tuan rumah untuk menggelar pertandingan tingkat nasional yang melibatkan 33 sekolah yang menjadi juara di masing-masing provinsi.
Tujuh kota lainnya, yang menjadi tuan rumah, yakni Banda Aceh (Grup A), Pangkal Pinang-Bangka Belitung (Grup B), Bengkulu (Grup C), Surabaya (Grup E), Denpasar (Grup F), Ternate, Maluku Utara (Grup G) dan Manokwari, Papua Barat (Grup H). Dari masing-masing grup hanya meloloskan satu wakil untuk bertarung di babak delapan besar yang akan digelar di Bogor, Jawa Barat. Sementara babak final akan dilangsungkan di Stadion Soemantri Brojonegoro, Kuningan, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar