Ribut-ribut soal
Timnas Indonesia yang terbagi dua, saya yang hanya analis sepakbola
nasional mencoba menguraikan hal-hal yang bisa dicerna dari permasalahan
ini. Kekalahan demi kekalahan (bahkan cukup telak) adalah sesuatu yang
sangat memprihatinkan bagi negara berpenduduk terbesar ke 5 di dunia
ini. Perseteruan dua penguasa pejabat teras PSSI dan KPSI tidak bisa
tidak menjadi otak hancurnya prestasi Timnas baik dari pembinaan usia
dini hingga Timnas Senior.
Mereka berdua
sama-sama egois. Sama-sama merasa paling bisa membenahi persepakbolaan
negeri ini. Berikut ini adalah analisis saya.
Liga dan Pengurus.
1. Bahwa
adanya perseteruan dua pihak ini berawal dari ide dibentuknya
Indonesian Premier League (IPL) yang mencoba ‘mengkudeta’ liga yang
sudah resmi waktu itu Indonesia Super League (ISL). Dengan ‘iming-iming’
pendanaan non APBD dan menjadi klub mandiri, beberapa klub hengkang
dari ISL seperti PSM Makassar, Persibo Bojonegoro dan Persebaya
Surabaya.
2. IPL
musim perdana berjalan hanya setengah musim dan membawa Persebaya
Surabaya menjadi juara paruh musim mengalahkan 20 tim lainnya yang
sebagian besar adalah klub-klub bentukan ‘anyar’. Hal ini terjadi
karena, PSSI menyelenggarakan KLB yang mengadendakan pemilihan ketua
umum saat itu, Nurdin Halid. Hasilnya, Djohar Arifin Hussein, yang
didukung kelompok pendukung IPL menang dan dinobatkan menjadi ketua umum
yang baru.
3. Agenda
PSSI baru meleburkan ISL dan IPL, menjadi IPL (Liga Prima Indonesia).
Namun sayang, hampir 90% klub ISL menolak keputusan ini karena dianggap
tidak fair. Ketidak-fairan ini terletak pada hadirnya klub-klub IPL yang
baru dan (yang pada musim-musim sebelumnya) seharusnya masih berada di
Divisi Utama.
4. Akhirnya
ISL berlanjut dengan 18 tim. Disiarkan langsung ANTV dan menjadi
kompetisi domestik paling disukai masyarakat. Hal ini di buktikan dengan
penuhnya stadion setiap pertandingan yang disebabkan peserta ISL adalah
klub-klub besar dan bersejarah.
5. IPL
juga berlangsung dan ditanyangkan oleh MNC Grup dengan sisa peserta
yang bertahan di kompetisi resmi PSSI. IPL menghadirkan juara Semen
Padang. Sementara ISL, Sriwijaya FC.
Timnas Indonesia.
1. Sengketa
PSSI dan PT Liga Indonesia (yang menggawangi ISL) akhirnya berunjung
semakin rumit. Timnas U-23 ditinggal pelatihnya, Rahmad Darmawan yang
mundur lantaran tidak bisa memanggil pemain dari ISL. PSSI memang
menolak pemain ISL bermain untuk Timnas. Semacam pembalasan dendam
ketika dulu pemain IPL dilarang membela Timnas Senior PSSI Nurdin Halid.
2. Sebelumnya,
PSSI memecat Alfred Riedl dari jabatan pelatih senior dan menunjuk Wim
Rijbergen. Wim yang mantan pemain timnas Belanda, gagal total memimpin
Timnas dalam Pra Piala Dunia 2014. Wim dipecat dan digantikan mantan
pelatih Semen Padang, Nil Maizar.
3. PT
Liga Indonesia membentuk kepengurusan baru bertajuk KPSI dan menunjuk
La Nyalla Matalitti sebagai ketua umum. KPSI akhirnya membentuk Timnas
Senior sendiri dengan dominasi pemain-pemain ISL yang sudah terkenal dan
menunjuk Alfred Reidl untuk kembali menukangi Timnas.
4. Kekacauan
sepakbola tanah air semakin menjadi-jadi tatkala Timnas U-23 yang
ditunjuk untuk menghadapi Bahrain dalam laga terakhir Pra Piala Dunia
2014 yang dilatih Aji Santoso (pengganti Rahmad Darmawan) dipermak habis
0-10. Nasib Timnas U-23 di tangan Aji Sansoto tidak semakin baik
setelah dipermalukan Malaysia Selection di SU GBK 0-6. Kemudian gagal di
Kualifikasi Piala Asia U-22 di Pekanbaru dan terakhir kalah di SCTV Cup
melawan Harimau Muda Malaysia yang tidak diperkuat 8 pemain inti
Malaysia.
5. Timnas
Senior di tangan Nil Maizar sedikit lebih baik. Meskipun dengan pemain
terbatas (dengan tidak bisa dipanggilnya pemain ISL), Timnas mampu
berbicara di tunamen Al Nakhbah Palestina, menahan imbang Filipina di
Manila dan bermain cantik di beberapa pertandingan. Timnas Senior Nil
Maizar akan mengadendakan serangkaian ujicoba sebelum Piala AFF 2012
akhir tahun ini. Menjadi sedikit masalah adalah berkurangnya animo
penonton di SU GBK menyaksikan Timnas Senior PSSI bertanding.
6. KPSI
tidak mau kalah, Timnas Senior Alfred Riedl yang diklaim telah diakui
federasi sepakbola Asia akan melakukan beberapa ujicoba setelah pelatnas
perdana bulan ini. Nama-nama yang tidak asing menghiasi Timnas
seniornya KPSI untuk ajang Piala AFF 2012 akhir tahun ini.
7. Ada dua timnas Indonesia di Piala AFF?
REKONSILIASI.
1. Seteru ini harus diakhiri secepatnya. Kalau tidak skorsing FIFA siap menunggu.
2. PSSI dan KPSI harus bersatu demi Timnas Indonesia. Untuk masalah liga, biarkan suara masyarakat yang berbicara.
3. Rekonsiliasi harus dipimpin Menpora, KONI dan DPR. Agendakan KLB untuk restrukturisasi.
4. Timnas Senior harus satu! Penyatuan Timnas Senior ini akan menghasilkan 24 pemain terbaik Indonesia (versi saya).
Berikut ini :
Penjaga Gawang:
- Kurnia Mega
- Andritany Ardhiyasa
- Wahyu Tri Nugroho
Pemain Belakang:
- Zulkifli Syukur
- Victor Igbonefo
- Ricardo Salampessy
- Hamdi Ramdan
- Wahyu Wijiastanto
- Diego Michiels
- Abdul Rahman
Pemain Tengah:
- Ahmad Bustomi
- Ian Louis Kabes
- Muhammad Ridwan
- Vendri Mofu
- Jajang Paliama
- Stefano Lilipaly
- Arthur Irawan
Pemain Depan:
- Greg Nwokolo
- Titus Bonai
- Patrich Wanggai
- Ferdinand Sinaga
- Irfan Bachdim
- Syamsir Alam
- Andik Vermansyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar