Kamis, 04 Oktober 2012

THE RAID

The Raid Redemption 

Walaupun sudah tayang dari tanggal 23 Maret 2012 lalu, tapi film The Raid : Redemption sepertinya masih menjadi topik menarik untuk di riview. Kebetulan Saya juga baru nonton jadi baru bisa riview sekarang, karena rasanya koq ga seru klo riview film tapi kita nya sendiri ga nonton. Sebenarnya Saya sendiri ga begitu suka dengan film action, apalagi dari cerita riview orang-orang yang Saya baca, The Raid : Redemption ini film yang berdarah-darah, haduuh..ngebayanginnya aja udah ngeri. Dan karena itulah Saya sempat bilang sama teman Saya klo Saya ga ikutan nonton deh, cukup denger ceritanya aja.

Tapi ternyata rencana nonton The Raid : Redemption yang sebelumnya sudah diatur salah satu teman membuat Saya malah jadi ikutan nonton. Dan setelah sampai tkp, hampir saja batal nonton gara-gara parkiran mall nya penuh dan jam nya juga sudah mepet. Maklumlah Pekanbaru itu cuma punya 1 bioskop 21 di salah satu mall yang jumlahnya juga bisa kehitung dengan jari 1 tangan, hahaha *ngenyek tingkat tinggi nih saia, maap*.

The Raid : Redemption atau Serbuan Maut -red.original title- yang sudah masuk dalam 20 besar box office Amerika ini banyak mendapatkan pujian dari berbagai kalangan baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Bahkan saat ini menurut info yang Saya baca -red.detiknews.com- The Raid : Redemption sudah menduduki posisi 11 box office Amerika, waw!. Dan ga menutup kemungkinan film karya Evan Gareths ini masuk ke 10 besar box office.

Film action terbaik ini sukses membuat Saya menutup mata saat adegan berdarah-darah. Dan celakanya dari awal sampai akhir film ini terus menerus menegangkan, darah muncrat di setiap action nya, pokoknya di film ini hanya ada dua kata yaitu dibunuh dan membunuh. Untungnya ada beberapa dialog dari gembong narkoba Tama (Ray Sahetapy) yang membuat penonton bisa tertawa sekian detik dan selanjutnya siap-siap buat tercengang lagi.

The Raid-Tama

Film The Raid : Redemption menceritakan tentang penyergapan gembong narkoba di sebuah apartemen kumuh yang dijadikan markas para buronan kelas kakap. Penyergapan ini dilakukan oleh tim SWAT pimpinan Jaka (Joe Taslim) yang bertekat untuk menangkap sang gembong, Tama. Namun ternyata untuk mampu menembus apartemen 30 lantai itu tidak semudah yang dibayangkan karena tim SWAT yang berjumlah 20 orang harus menghadapi anak buah Tama yang ganas dan sadis. Buat pecinta film action, film ini memang bagus banget, adegan demi adegan mempertontonkan seni bela diri yang apik dan keras. Tapi bagi Saya pribadi, film ini terlalu keras dan untuk setiap adegan berantem yang durasinya ga sebentar membuat Saya ga tahan untuk melototin setiap gerakan aktor nya karena pasti akhirnya darahnya muncrat atau kepala nya ditembak atau lehernya dibacok, hiii. Apalagi pas adegan Mad Dog (Yayan Ruhian) melawan Rama (Iko Uwais) dan Andi (Doni Alamsyah), sumpah itu berasa lamaaa bangettttt, orang-orang udah pada jejeritan ajah (termasuk saya) dan setelah berakhir pertarungannya riuhan tepuk tangan penonton langsung menggema, Saya pun jadi bisa membuka mata *loh! :D

The Raid - Rama 

The Raid - Mad Dog

Klo dari segi cerita, menurut Saya biasa aja karena terlalu to the point, ga ada alur bolak balik yang seharusnya bisa ngarahin penonton ke kisah awalnya, sekali lagi ini menurut pendapat pribadi Saya loh. Yang lebih membuat film ini terkesan mengerikan adalah lokasi syuting yang hanya di satu tempat yaitu di apartemen berdarah itu saja, ga ada tempat lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar