Jumat, 19 Februari 2010

Eksperimen lebih akurat dari Einstein

Peneliti di Universitas California, Berkeley membuat eksperimen lebih akurat dari teori relativitas Einstein. Sebelumnya eksperimen, yang dilakukan dengan pesawat terbang dan roket saat meluncur, membuktikan pergerakan jarum jam yang lebih lambat. Tapi eksperimen baru lebih akurat 10.000 kali dibadingkan temuan lama.

Temuan baru ini membuat prediksi Eisntein tepat. Menurut asisten profesor fisika, Holger Miller, hasil penelitian sekali lagi menunjukkan bagaimana teori Einstein dideskripsikan di dunia nyata. "Demonstrasi eksperimen bahwa grafitasi mengubah jalur waktu, konsep dasar teori telativitas," kata Muller.

Fenomena ini sering disebut gravitational redshift (efek geser merah gravitasi) karena gerakan gelombang cahaya lebih lambat atau menjadi lebih pendek ketika disentak oleh gravitasi. Laporan eksperimen dipublikasikan dalam Jurnal Nature edisi 18 Februari.

Dalam uji cobanya, Müller mengetes teori Einstein dengan mengambil prinsip meknika kuantum: bahwa zat terdiri dari partikel dan gelombang. atom cesium (Cs) digunakan dalam eksperimen yang dapat direpresentasikan sebagai zat dengan gelombang 3x10 pangkat 25 kali per detik, atau, 30 juta miliar miliar kali per detik.

Ketika gelombang atom cesium masuk eksperimen, secara perlahan dihadapkan pada kilatan cahaya laser. Aturan mekanika quantum mulai masuk, dan setiap atom cesium memasuki dua realitas secara bergantian. Müller mengatakan pertama, laser telah menekan atom satu per sepuluh millimeter -- 4/1000 inci-- memberikannya dorongan kecil pada area gravitasi bumi. Di sisi lain, atom tak mengubah gravitasi dalam bumi dimana waktu berlalu sedikit lebih cepat.

Saat frekuensi cesium bergerak pada ukuran tinggi, Muller dan penelitinya membawa gelombang zat cesium pada kondisi realitas untuk mengukur perbedaan hasil antara goyangan dan berbagai efek geser merah (redshift). Persamaan dari telativitas memprediksi ukuran perlamabatan waktu, dengan akurasi satu bagian per 100 miliar (7x10-9) -- 10,000 kali lebih akurat dari pergerakan buatan 30 tahun silam menggunakan dua jam hidrogen, satu di Bumi dan lainnya diluncurkan melalui reket ke ketinggian 10,000 kilometer.

"Dari dari teori penting fisika adalah mekanika Quantum and Teori Relativitas," kata teman Müller, Steven Chu, profesor fisika UC Berkeley sekaligus director Lawrence Berkeley National Laboratory.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar